Lamahunews.id, Kota Gorontalo – Pernyataan Rachmat Gobel untuk maju pada Pemilihan Gubernur apabila Provinsi Gorontalo pada 2023 belum keluar dari 5 daerah termiskin di Indonesia menjadi sesuatu yang mempunyai daya tarik tersendiri, walaupun tidak sedikit juga dari kalangan sesama Politisi yang kebakaran jenggot dengan pernyataan tersebut, dan banyak hal-hal yang di komentari termasuk mempertanyakan apakah Rachmat Gobel apakah sudah menguasai Gorontalo?
Paris Djafar yang merupakan Aktivis yang paling ada power di Provinsi Gorontalo menyampaikan bahwa berbagai pertanyaan jika dikaitkan dengan dukungan kepada Rachmat Gobel di Pilkada beberapa daerah waktu yang lalu, termasuk pertanyaan dari Fachrudin B yang menyebut dirinya Aktivis Celebes ini malah membuat nama Rachmat Gobel semakin populer.
“Pernyataan ini murni dari keinginan yang tulus dari Rachmat Gobel dikarenakan Prihatin dengan kondisi Gorontalo sebagai Provinsi 5 termiskin di Indonesia, jika ada anggapan bahwa Rachmat Gobel belum menguasai Gorontalo, maka saya rasa itu adalah pendapat orang per orang yang merasa ketakutan dan tidak mampu melawan kalau seandainya Rachmat Gobel maju di Pilgub 2024,” ujar Paris Djafar.
“Justru dengan adanya pertanyaan seperti ini membuat keyakinan Rachmat Gobel untuk maju 2024 semakin bulat karena bisa dipastikan tahun 2023 Provinsi Gorontalo masih akan tetap bertahan pada 5 daerah termiskin jika Pemerintah Provinsi masih saja mempertahankan sifat egois dan kesombongan untuk berkoordinasi dengan Wakil Ketua DPR-RI,” sambungnya lagi.
Menurut Paris Djafar, Wakil Ketua DPR-RI Rachmat Gobel sama sekali tidak dianggap atau dipandang sebelah mata waktu di Pemilihan Legislatif 2019 kemarin, bahkan mereka memastikan Rachmat Gobel tidak akan terpilih pada Pileg 2019, tapi faktanya dilapangan malahan terbalik 360 derajat, dengan fantastis Rachmat Gobel bisa meraup suara terbanyak dari 3 jatah kursi DPR-RI untuk Provinsi Gorontalo dan itu semua menandakan kecintaan masyarakat Provinsi Gorontalo kepada Rachmat Gobel yang menginginkan adanya perubahan.
“Dari penulisan kata oleh Fachrudin yang menyebutkan “Menguasai” saja sudah nampak terlihat bahwa aktivis Celebes ini daya berpikirnya sangat dangkal dan orientasinya hanya pada nafsu kekuasaan, dimana jika menjadi Pejabat, hanya memikirkan keuntungan pribadi dengan menguasai SDM dan SDA Gorontalo maupun APBD dan APBN, dan hal ini juga pastinya sudah menjadi cerminan Boss-nya Fachrudin B,” ketus Paris.
Sudah 18 bulan Rachmat Gobel menjabat Wakil Ketua DPR-RI, sudah 18 kali pula beliau Reses di Gorontalo, dan jika mengutip perkataan Walikota Marten Taha bahwa Bapak Rachmat Gobel setiap datang ke Gorontalo, pasti membawa oleh-oleh, seperti beberapa program pertanian dan Alsintan serta anggaran APBN untuk penanganan banjir dan pembangunan BSPS, bantuan tempat tidur susun sebanyak 5000 buah yang akan disalurkan bertahap, dan juga Ratusan Milyar Anggaran APBN untuk Balai Jalan dan Balai Sungai.
“Kemana Anggota DPR-RI yang lainnya, apa saja yang sudah dibuat, kalau cuma sekedar bagi-bagi sembako, sekedar bikin acara atau buat seminar, pelatihan atau penyuluhan itu hal yang biasa, harus ada yang konkrit untuk memecahkan masalah kemiskinan, yang penting adalah konkrit, kita harus kerja keras dan kerja konkrit untuk membangun Gorontalo, dan harus ada konsep-konsep yang jelas, konsep dan visi,” tambah Paris Djafar.
“Harapan saya kepada Aktivis Celebes, kalau mau menyerang Rachmat Gobel itu pakai otak, jangan pakai dengkul, lagian juga saya rasa Fachrudin ini adalah cuma seorang pengecut dan pecundang karena berstatemen di Media tidak memasang foto aslinya, Tokoh Nasional Rachmat Gobel itu mendapatkan gelar adat pada umur 40 tahun dan belum menjadi Pejabat, dan Rachmat Gobel tidak ada sedikitpun niat untuk menguasai Gorontalo, tetapi niatnya hanyalah untuk berbakti kepada tanah leluhurnya demi kemakmuran seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo,” pungkas Aktivis yang berjulukan COBRA ini .
(007)