Memperingati Hari Patriotik 23 Januari 2021, Seluruh jajaran pengurus Partai NasDem di Provinsi Gorontalo mulai dari DPW,dan DPD melakukan upacara serta tabur bunga di Makam Pahlawan Nasional Nani Wartabone. 24/1
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPW NasDem Gorontalo Hamim Pou, Setelah itu dilanjutkan dengan penaburan bunga.
“Semangat perjuangan Nani Wartabone harus kita jaga dan kita warisi, kecintaan beliau terhadap daerah dan negara ini begitu besar, semoga kita semua bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-cita perjuangan beliau,” ungkap Hamim Pou.
Banyak orang diluar Gorontalo yang bertanya tentang mengapa orang Gorontalo membanggakan peristiwa Gerakan Patriotik 23 Januari 1942 di Gorontalo. Mereka bertanya, apa hebatnya Gerakan Patriotik 23 Januari 1942 sampai harus disandingkan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu, apalagi generasi milenial, bahwa sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, daerah Gorontalo telah lebih dahulu memproklamasikan kemerdekaannya lepas dari penjajahan Belanda, yaitu pada hari Jumat tanggal 23 Januari 1942.
Pada pagi hari itu, pemerintah Hindia Belanda dan aparatnya ditangkap dan ditawan, bendera Merah-Putih dikibarkan, lagu Indonesia Raya dikumandangkan, dan pidato kemerdekaan diproklamasikan.
Peristiwa ini dikenal dengan Gerakan Patriotik 23 Januari 1942 di Gorontalo yang dipimpin oleh seorang ‘petani-pejuang’ Nani Wartabone (1908-1986), yang mendapat gelar Pahlawan Nasional tahun 2003. Para sejarawan menyebutkan bahwa ‘proklamasi kemerdekaan’ tersebut mirip atau menyerupai Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Soekarno–Hatta tanggal 17 Agustus 1945 (yang juga jatuh pada hari Jumat).
“Saya lebih setuju dengan Hari Patriotik, bukan hari kemerdekaan, karena yang perlu kita ingat itu adalah sikap nasionalisme,keberanian, dan kesederhanaan Nani Wartabone, beliau adalah tokoh yang selalu membela rakyat kecil,” tutup Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan DPW NasDem Gorontalo Ridwan Monoarfa.