Mendorong koperasi di Gorontalo untuk perkuat eknomi rakyat dan perkuat sektor pangan, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel gandeng Kementerian Koperasi dan UKM lakukan Sosialisasi dan Pegembangan Koperasi kepada beberapa koperasi di Hotel Maqna Gorontalo.30/1
Koperasi dapat berperan terhadap hajat hidup orang banyak,dan koperasi juga bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat , agar mampu menekan angka kemiskinan di Gorontalo, sehingga Gorontalo bisa keluar dari predikat Provinsi termiskin ke 5 di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik.
“Koperasi merupakan kelembagaan ekonomi rakyat yang paling tepat dalam mewujudkan demokrasi ekonomi di Gorontalo. Selain itu Koperasi juga memiliki nilai dan prinsip yang sejalan dengan Pancasila,” ungkap Rachmat Gobel.
Aleg DPR RI dapil Gorontalo dari Fraksi NasDem menjelaskan, konsep koperasi yang digagas di Gorontalo tidak hanya sekedar mendorong masyarakat untuk memanfaatkan koperasi sebagai salah satu penggerak ekonomi, melainkan mereka harus dibina dan diberikan pendampingan dengan sistem berkala, mereka juga akan menjadi petani, serta pelaku UMKM yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Sosialisasi dan Pengembangan Koperasi ini di hadiri oleh Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, Direksi Lembaga Pengelola Dana Bergulir(LPDB), Bupati Bone Bolango Hamim Pou, dan Walikota Goorntalo Marten Taha.
Kementerian Koperasi dan UMKM sangat mendukung program pengembangan Koperasi yang di gagas oleh Rachmat Gobel di Gorontalo, karena model koperasi yang memperkuat ketahanan pangan, dan UMKM adalah konsep yang menjadi salah satu fokus dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kementerian Koperasi dan UKM akan memberikan perhatian penuh terhadap koperasi di Gorontalo, bahkan Pak Menteri minta harus ada satu atau dua koperasi yang dibina Pak Rachmat Gobel menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM,” terang Ahmad Zabadi.
“Saya juga meminta izin ke Pak Menteri untuk mengajak Direksi LPDB ke Gorontalo. karena yang paling penting pada pengembangan koperasi itu adalah suport pembiayaan dan permodalan. Apalagi konsep koperasi Pak Rachmat seiring sejalan dengan apa yang sering Pak Menteri sampaikan dimana-mana tentang Koperasi Tani yang menjaga ketahanan pangan,” ucap Ahmad.
Koperasi di sektor pangan di Indonesia baru mencapai 123.048 unit atau 11,23% dari total koperasi. Dengan omset koperasi sektor pangan ini baru 7,27% atau Rp 154,718 triliun.
Saat ini koperasi di sektor pangan masih menghadapi sejumlah maslaah. Padahal sektor pangan berperan terhadap 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk itu, Koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi dapat hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut melalui konsolidasi orang (petani), lahan, pembiayaan, logistik, pasar hingga kaitannya dengan program-program pemerintah.