LAMAHUNEWS.ID – Bencana alam yang terjadi di Cianjur Dan Sawahlunto membuat Pemerintah harus lebih siap dalam penanganan tanggap bencana, sehingga bisa bergerak cepat dalam meminimalisir dampak serta korban jiwa akibat bencana.
Hal tersebut dibahas oleh Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi NasDem Rachmat Gobel bersama Sekretaris Utama Basarnas Abdul Haris Achadi, dan Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan BASARNAS Laksamana Pertama Ribut Eko Suyanto, termasuk juga daerah lain serta kesiapan tanggap bencana di Gorontalo, Senin, 12 Desember 2022 di Jakarta.
Rachmat Gobel akan melibatkan kader muda Partai NasDem pada upaya membantu pemerintah dalam penanganan bencana atau tanggap bencana.
“Saya akan siapkan kader-kader muda Partai Nasdem untuk dilatih tanggap bencana serta membantu penanganan bantuan dari tim tanggap bencana, khusunya di Gorontalo,”ungkap Rachmat Gobel.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Namun disisi lain disertai dengan potensi bencana yang mengikuti, Indonesia dapat dikatakan memiliki potensi bencana yang lengkap, mulai dari bencana alam seperti gempa bumi, longsor, banjir, tsunami hingga bencana sosial.
“Potensi bencana ini tentu saja perlu ditanggulangi dengan bijak secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,” terang Rachmat.
Program pelatihan dan pendidikan tanggap bencana sangat diperlukan sebagai upaya dalam membangun budaya siaga dan aman di setiap daerah.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang menekankan bahwa penanggulangan bencana tidak hanya terpaku pada tahap darurat, tetapi juga mencakup tahap pra bencana dan pasca bencana.
Undang-undang tersebut secara jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, pelatihan dan keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Baik dalam situasi tidak terjadi bencana, maupun situasi terdapat potensi bencana.