LAMAHUNEWS.ID, Nasional – Saat ini masih banyak instansi pemerintah, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), cenderung lebih suka menggunakan produk impor ketimbang produk dalam negeri dengan alasan harga produk impor lebih murah daripada produk dalam negeri.
Dalam rapat kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri PUPR, terkait evaluasi pelaksanaan anggaran Kementerian PUPR dalam APBN Tahun 2021, di Gedung DPR RI, Selasa 25 Januari 2022. Rachmat Gobel mempertanyakan project Kemen PUPR RI yang menggunakan produk dalam negeri.
“Kepada Menteri PUPR, dari sekian triliun program yang ada sekarang ini, kira-kira berapa persen project kementerian PUPR yang bisa menarik investasi dari luar, dan berapa besar bisa memperkuat industri dalam negeri?,” tanya Rachmat Gobel.
Menurut Gobel, amat disayangkan, jikalau banyak project pemerintah menggunakan produk impor sementara pemerintah terus mendorong peningkatan produk industri dalam negeri.
“Sayang kalau semua program-program kita masih banyak menggunakan produk impor dari luar, khususnya dari China. Dan di kementerian bapak saya lihat pelaksanaannya masih banyak yang menggunakan produk impor, alasannya karena lebih murah dari luar,” pungkas Gobel.
Namun Gobel juga mengapresiasi program-program dari Kementerian PUPR yang dinilai mampu menjawab masalah yang dihadapi oleh negara ini, terutama dalam mengentaskan kemiskinan.
“Saya akui program-program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI), mampu entaskan angka kemiskinan di Gorontalo,” terang Gobel.
“Saya ingin sampaikan kepada Pak Menteri, semua program yang bapak berikan di dapil Gorontalo, memberikan dampak dan manfaat yang sangat besar, karena tingkat kemiskinan nomor 5 di Gorontalo, ternyata bisa dientaskan dengan program-program dari PUPR. Jadi sekarang sudah turun di menjadi urutan ke 6 di Indonesia,” ungkap Rachmat Gobel.
Kerena dinilai mampu mengentaskan kemiskinan, Rachmat Gobel berharap, program-program dari Kemen PUPR RI bisa dilanjutkan.
“Mudah-mudahan program-program itu bisa terus dilanjutkan, karena ini membangun optimisme masyarakat, bahwa program-program pemerintah ini, tidak hanya sekedar memberikan program-programnya, tapi memberikan nilai tambah yang besar, karena memang salah satu program kita mengentaskan kemiskinan,” tutup Gobel.