LAMAHUNEWS.ID (JAKARTA) – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang dari Fraksi NasDem Rachmat Gobel, menerima kunjungan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Gorontalo di lantai empat Gedung Nusantara III, DPR RI, Rabu 28 September 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Gobel menyampaikan gagasan yang sedang di jalankan di Gorontalo kepada para Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta.
“Gorontalo harus menjadi lumbung pangan dan dunia pendidikan harus sejalan dengan kondisi di wilayah serta rencana pengembangannya,” ungkap Gobel.
Gobel mengatakan, Gorontalo memiliki tanah yang subur, dan saat ini Gorontalo menjadi salah satu sentra penghasil jagung di Indonesia. Selain itu, Gorontalo berada di Teluk Tomini yang dikenal memiliki kekayaan laut, khususnya ikan tuna yang menjadi komoditas ekspor.
Gobel juga mengajak dunia pendidikan di Gorontalo untuk melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar yang lebih maju seperti di Jepang dan Turki.
“Sekarang sedang dilakukan pengembangan Pelabuhan Anggrek menjadi pelabuhan internasional dengan nilai investasi 1,4 Triliun. Ini akan menjadi pintu ekspor, dan juga akan menyerap 100 ribu tenaga kerja karena terintegrasi sebagai kawasan ekonomi khusus pangan. Di sini peran strategis dunia pendidikan dalam menyongsong masa depan Gorontalo,” terang Gobel.
Saat ini Gorontalo masih menjadi salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Butuh terobosan untuk mengubahnya menjadi salah satu Provinsi termakmur melalui ekonomi pangan dan kemajuan pendidikan. Jadi, selain menjadi lumbung pangan, Gorontalo juga harus menjadi pusat pendidikan di Indonesia timur.

Pada kesempatan itu juga Para pimpinan seluruh perguruan tinggi swasta di Provinsi Gorontalo menyampaikan aspirasinya kepada Rachmat Gobel.
“Ada banyak yang ingin kami sampaikan tentang permasalahan pendidikan pada perguruan tinggi di Gorontalo,” kata Azis Rachman, Ketua APTISI Gorontalo.
Pada kesempatan itu, Azis menyampaikan bahwa pendidikan tinggi di Gorontalo membutuhkan mitra untuk menjadi tempat magang mahasiswa. Selain itu, sekitar 40 persen mahasiswa di Gorontalo terhambat pada biaya pendidikan.
Berbagai macam keluhan dunia pendidikan tinggi di Gorontalo, diantaranya Gorontalo membutuhkan laboratorium kesehatan untuk pendidikan mahasiswa kesehatan, dan juga bagaimana menjadikan destinasi wisata di Gorontalo menjadi mendunia.
Terhadap semua aspirasi itu, Gobel menyampaikan akan meneruskannya ke komisi-komisi terkait agar bisa mendapat respons yang baik. Namun ia mengingatkan, “Gorontalo harus punya konsep sendiri sesuai dengan kondisi dan potensi serta rencana Gorontalo. Juga harus membangun kemandirian.”
Hadir pula dalam pertemuan tersebur Prof Syamsu Qamar Badu (mantan rektor Universitas Negeri Gorontalo) dari Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) Gorontalo dan Elnino M Husein Mohi, anggota DPR RI dari Partai Gerindra dari dapil Gorontalo.